Sabtu, 25 Februari 2017




MAKALAH


FUNGSI DAN PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN


Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Juhri Abdul Mu’in, M.Pd.






Disusun Oleh
KELOMPOK 7

1.     ­­­­­­­­­­­­­­Tendi Hengki Saputra      ( 16320025 )
2.     Lailatul Ni’mah                 ( 16320009 )




FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2016/2017
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya semoga penyusun makalah tentang “Fungsi dan Peran Lembaga Pendidikan” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Sholawat beserta salam  semoga tetap tercurah limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
Dalam hal ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Prof. Dr. H. Juhri Abdul Mu’in, M.Pd., selaku dosen pengampu mata kulian Pengantar Pendidikan yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini
2.      Teman-teman yang telah memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini selanjutnya. Semoga makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb


Metro,     September 2016


Penulis



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................        i
KATA PENGANTAR .....................................................................................       ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................      iii
BAB  I  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah ...............................................................       1
B.     Rumusan Masalah .........................................................................       2
C.     Tujuan Penulisan ...........................................................................       2
BAB II  PEMBAHASAN
A.    Lembaga Pendidikan Keluarga .....................................................       3
B.     Lembaga Pendidikan Sekolah ......................................................       5
C.     Lembaga Pendidikan di Masyarakat ............................................       8
D.    Beberapa Istilah Jalur pendidikan Luar Sekolah ..........................       8
E.     Sasaran Pendidikan Non Formal ..................................................       9
F.      Bentuk-Bentuk Lingkungan Pendidikan ......................................     10
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ...................................................................................     12
B.     Saran .............................................................................................     12
DAFTAR PUSTAKA









BAB I

PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang Masalah

Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal yang nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, kepercayaan dan upaya lain yang dilakukan manusia, termasuk di dalamnya adalah pendidikan.

Di dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah dan masyarakat akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. Dengan memperhatikan bahwa anak adalah individu yang berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa, anak harus dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah. Karenanya Pendidikan harus dapat memberikan  motivasi dalam mengaktifkan anak.

Lembaga Pendidikan (baik formal, non formal atau informal) adalah tempat transfer ilmu pengetahuan dan budaya (peradaban). Melalui praktik pendidikan, peserta didik diajak untuk memahami bagaimana sejarah atau pengalaman budaya dapat ditransformasi dalam zaman kehidupan yang akan mereka alami serta mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan dan tuntutan yang ada di dalamnya. Dengan demikian, makna pengetahuan dan kebudayaan sering kali dipaksakan untuk dikombinasikan karena adanya pengaruh zaman terhadap pengetahuan jika ditransformasikan.

Oleh karena itu pendidikan nasional bertujuan mempersiapkan masyarakat baru yang lebih ideal, yaitu masyarakat yang mengerti hak dan kewajiban dan berperan aktif dalam proses pembangunan bangsa. Esensi dari tujuan pendidikan nasional adalah proses menumbuhkan bentuk budaya keilmuan, sosial, ekonomi, dan politik yang lebih baik dalam perspektif tertentu harus mengacu pada masa depan yang jelas (pembukaan UUD 1945 alenia 4). Melalui kegiatan pendidikans, gambaran tentang masyarakat yang ideal itu dituangkan dalam alam pikiran peserta didik sehingga terjadi proses pembentukan dan perpindahan budaya. Pemikiran ini mengandung makna bahwa lembaga pendidikan sebagai tempat pembelajaran manusia memiliki fungsi sosial(agen perubahan di masyarakat) dan wewenang dalam pendidikan.

Dalam hal ini penulis bermaksud untuk menganalisis tentang fungsi dan peran lembaga pendidikan yang tujuannya untuk mengetahui lebih jelas mengenai fungsi dan peran lembaga pendidikan secara umum.



B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah yang dapat penulis kemukakan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1.      Apa saja fungsi dan peranan lembaga-lembaga pendidikan keluarga ?

2.      Apa saja fungsi dan peranan lembaga-lembaga pendidikan sekolah ?

3.      Apa saja fungsi dan peranan lembaga-lembaga pendidikan masyarakat ?



C.    Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1.      Untuk mengetahui fungsi dan peranan lembaga-lembaga pendidikan keluarga

2.      Untuk mengetahui fungsi dan peranan lembaga-lembaga pendidikan sekolah

3.      Untuk mengetahui fungsi dan peranan lembaga-lembaga pendidikan masyarakat















BAB II

PEMBAHASAN



A.    Lembaga Pendidikan Keluarga

Sebagai transmisi pertama dan utama dalam pendidikan, keluarga memiliki tugas utama dalam peletakan dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Dikatakan pertama karena keluarga adalah tempat dimana anak pertama kali mendapat pendidikan.
Sedangkan dikatakan utama karena hampir semua pendidikan awal yang diterima anak adalah dalam keluarga. Karena itu, keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati. Tugas keluarga adalah meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan anak agar anak dapat berkembang secara baik.

1.      Fungsi dan Peranan Pendidikan

·         Pengalaman pertama masa kanak-kanak

Pengalaman ini merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam perkembangan pribadinya. Kehidupan keluarga sangat penting, sebab pengalaman masa kanak-kanak akan memberi warna pada perkembangan selanjutnya.

·         Menjamin Kehidupan Emosional Anak

Ada tiga hal yang menjadi pokok dalam pembentukan emosional anak, adalah :

1.      Pemberian perhatian yang tinggi terhadap anak, mengontrol kelakuannya, dan memberikan rasa perhatian yang lebih.

2.      Pencurahan rasa cinta dan kasih sayang, yaitu dengan berucap lemah lembut, berbuat     yang menyenangkan dan selalu berusaha menyelipkan nilai pendidikan pada semua    tingkah laku kita.

3.      Memberikan contoh kebiasaan hidup yang bermanfaat bagi anak, yang diharapkan akan menumbuhkan sikap kemandirian anak dalam melaksanakan aktifitasnya sehari-hari.



·         Menambah dasar pendidikan moral

Anak akan selalu berusaha menirukan dan mencontoh perbuatan orang tuanya. Karenanya, orang tua harus mampu menjadi suri tauladan yang baik. Misalnya dengan dengan mengajarkan tutur kata dan perilaku yang baik bagi anak-anaknya.

·         Memberikan dasar pendidikan social

Keluarga merupakan satu tempat awal bagi anak dalam mengenal nilai-nilai sosial. Di dalam keluarga, akan terjadi contoh kecil pendidikan sosial bagi anak. Misalnya memberikan pertolongan bagi anggota keluarga yang lain, menjaga kebersihan dan keindahan dalam lingkungan sekitar.

·         Peletakan dasar-dasar keagamaan

Masa kanak-kanak adalah masa paling baik dalam usaha menanamkan nilai dasar keagamaan. Kehidupan keluarga yang penuh dengan suasana keagamaan akan memberikan pengaruh besar kepada anak. Kebiasaan orang tua mengucapkan salam ketika akan masuk rumah merupakan contoh langkah bijaksana dalam upaya penanaman dasar religius anak.

2.      Tanggung Jawab Keluarga

·         Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak

·         Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap keturunannya.

·         Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan Negara.

·         Memelihara membesarkan anak.

·         Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga bila ia telah dewasa akan mampu mandiri.



B.     Lembaga Pendidikan Sekolah

Yang di maksud dengan pendidikan sekolah disini adalah pendidikan yang di peroleh seseorang secara teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat ( mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi ).

Beberapa karakteristik proses pendidikan yang berlangsung di sekolah ini, yaitu sebagai berikut.

·         Pendidikan diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang memiliki hubungan hierarkis.

·         Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan relative homogen.

·         Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan.

·         Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum.

·         Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban tentang kebutuhan dimasa yang akan datang.

1.      Tanggung Jawab sekolah

Sebagai peendidikan yang bersifat formal, sekolah menerima fungsi pendidikan berdasarkan asas tanggung jawab berikut.

·         Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengtan fungsi dan tujuan yang ditetapakan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku.

·         Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi,, tujuan dan tingkat pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan bangsa.

·         Tanggung jawab fungsional, ialah tanggung jawab professional pengelola dan pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan–ketentuan jabatannya.

2.      Sifat-Sifat Lembaga Pendidikan Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan kedua setelah pendidikan keluarga, bersifat formal namun tidak kodrati. Dari kenyataan-kenyataan tersebut, sifat-sifat pendidikan sekolah tersebut adalah sebagai berikut.

·         Tumbuh sesudah keluarga ( pendidikan kedua ).

·         Lembaga pendidikan formal.

·         Lembaga pendidikan yang tidak bersifat kodrati.

3.      Fungsi dan Peranan Sekolah

Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarga.

Peranan sekolah dengan melalui kurikulum, antara lain sebagai berikut.

a.       Tempat anak didik belajar bergaul, baik sesamanya, dengan guru dan dengan karyawan.

b.      Tempat anak didik belajar menaati peraturan-peraturan sekolah.

c.       Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.

Sedangkan fungsi sekolah sebagaimana diperinci oleh Suwarno dalam bukunya penghantar umum pendidikan, adalah sebagai berikut.

a.       Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan anak didik

b.      Spesialisasi dalam bidang pendidikan dan pengajaran

c.       Efisiensi. Pendidikan dilakukan dalam program yang tertentu dan sistematis, juga jumlah anak didik dalam jumlah besar akan memberikan efisiensi bagi pendidikan anak dan juga bagi orang tua.

d.      Sosialisasi, yaitu proses perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang mampu beradaptasi dengan masyarakat.

e.       Konservasi dan transmisi kultural, yaitu pemeliharaan warisan budaya. Dapat dilakukan dengan pencarian dan penyampaian budaya pada anak didik selaku generasi muda.

f.       Transisi dari rumah ke masyarakat. Sekolah menjadi tempat anak untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab anak sebagai persiapan untuk terjun ke masyarakat.

4.      Macam-Macam Sekolah

Sekolah sebagai lembaga pendidikan sebagainya mempunyai banyak ragamnya,dalam hal ini tergantung dari segi mana melihatnya.

a.       Ditinjau dari Segi yang Mengusahakan

·         Sekolah negeri, yaitu sekolah yang di usahakan oleh pemerintah, baik dari segi pengadaan fasilitas, keuangan maupun pengadaan tenaga pengajar.

·         Sekolah swasta, yaitu sekolah yang di usahakan oleh selain pemerintah, yaitu badan-badan swata.

b.      Ditinjau dari Sudut Tingkat

·         Pendidikan Dasar. Terdiri dari: Sekolah Dasar/Madrasah ibtidaiyah SMP/MTs

·         Pendidikan Menengah, terdiri dari: SMA dan MA,
SMK dan MAK

·         Pendidikan Tinggi, terdiri dari: Akademi, Institut, Sekolah tinggi dan Universitas

c.       Ditinjau dari Sifatnya

·         Sekolah Umum

Sekolah umum adalah sekolah yang belum mempersiapkan anak dalam spesialisasi pada bidang pekerjakan tertentu, seperti: SD/MI, SMP / MTs, SMA / MA.

·         Sekolah Kejuruan

Sekolah kejuruan adalah lembaga pendidikan sekolah yang mempersiapkan anak untuk menguasai keahlian-keahlian tertentu, seperti: SMEA, MAPK, (MAK), SMKK, STM dan lain sebagainya.

5.      Sumbangan Khas Sekolah Sebagai Lembaga Penididikan

Berikut ini dikemukakan beberapa sumbangan sekolah bagi pendidikan anak yaitu:

·         Sekolah melaksanakan tugas mendidik maupun mengajar anak, serta memperbaiki, memperluas tingkah laku si anak didik yang dibawa dari keluarga.

·         Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menj adi pribadi yang dewasa susila,

·         Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menerima dan memiliki kebudayaan bangsa.

·         Lewat bidang pengajaran, sekolah membantu anak didik mengembangkan kamampuan intelektual dan keterampilan kerja, sehingga anak didik memiliki keahlian untuk bekerja dan ikut membangun bangsa dan Negara.

C.    Lembaga Pendidikan di Masyarakat

Masyarakat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menempati suatu daerah. Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Dengan demikian tampaknya, berarti pengaruh pendidikan tersebut sangat berpengaruh.

Ciri-ciri pendidikan non formal yang bersifat fungsional dan praktis adalah sebagai berikut.

1.      Pendidikan diselenggaran dengan sengaja di luar sekolah.

2.      Peserta umumnya mereka yang sudah tidak bersekolah atau drop out.

3.      Pendidikan tidak mengenal jenjang, dan program pendidikan untuk waktu jangka pendek.

4.      Peserta tidak perlu homogen.

5.      Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sitematis.

6.      Isi pendidikan bersifat peraktis dan khusus.

7.      Keterampilan kerja sangat ditentukan sebagai jawaban terhadap kebutuhan meningkatkan taraf hidup.

D.    Beberapa Istilah Jalur pendidikan Luar Sekolah

Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat memiliki beberapa istilah di dalam kerangka pelaksanaan pendidikannya, sebagai berikut:

1.      Pendidikan Sosial, diusahakan dengan sengaja di dalam masyarakat.

2.      Pendidikan Masyarakat, ditujukan kepada orang dewasa, termasuk pemuda di luar batas umur tertinggi kewajiban belajar.

3.      Pendidikan Rakyat, tindakan-tindakan atau pengaruh yang kadang-kadang mengenai seluruh rakyat, khususnya rakyat lapisan bawah.

4.      Pendidikan Luar Sekolah, disebut juga out of school education, dilakukan di luar sistem persekolahan biasa.

5.      Mass Education, ditujukan kepada orang dewasa di luar lingkungan sekolah, bertujuan memberikan kecakapan tulis dan pengetahuan dan kebutuhan hidup sekitarnya.

6.      Adult Education, pendidikan untuk orang dewasa yang mengambil umur batas tertinggi dari masa kewajiban belajar.

7.      Extension Education, salah satu bentuk adult education, khusus dikelola oleh perguruan tinggi untuk menyahuti hasrat masyarakat yang ingin masuk dunia universitas, misalnya Universitas Terbuka.

8.      Fundamental Education, bertujuan membantu masyarakat untuk mencapai kemajuan sosial ekonomi, agar mendapat posisi yang layak.

E.     Sasaran Pendidikan Non Formal

1.      Para Buruh dan Petani

Ini merupakan golongan terbesar dari masyarakat, mereka dengan pendidikan yang sangat rendah atau tanpa pendidikan sama sekali. Mereka inilah yang sangat membutuhkan program baca tulis secara fungsional (functional literacy).

2.      Para Remaja Putus Sekolah

Golongan remaja yang menganggut karena tidak mendapat pendidikan keterampilan atau under employed, disebabkan kurangnya bakat dan kemampuan.

3.      Para Pekerja yang Berketerampilan

Program pendidikan yang diberikan hendaknya bersifat kejuruan dan teknik, yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka miliki.

4.      Golongan Teknisi dan Profesional

Umunya golongan ini menduduki posisi-posisi penting dalam masyarakat, karena itu kemajuan masyarakat banyak tergantung pada golongan ini sehingga mereka perlu memperbaharui dan menambah pengetahuan dan keterampilannya.



5.      Para Pemimpin Masyarakat

Karena tuntutan masyarakat untuk mampu mensintesakan pengetahuan dari berbagai macam profesi/keahlian, pemimpin masyarakat harus belajar. Biasanya pengetahuan-pengetahuan ini tidak mereka peroleh dari pendidikan formal atau sekolah.

6.      Anggota Masyarakat yang Sudah Tua

Karena perkembangan iptek, banyak hal yang belum diketahui oleh anggota masyarakat yang sudah tua. Oleh karena itu, pendidikan ini merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi mereka.

F.     Bentuk-Bentuk Lingkungan Pendidikan

Pada dasarnya lingkungan pendidikan mencakup:

1.      Tempat (Lingkungan Fisik) Contohnya: keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam. 

2.      Kebudayaan (Lingkungan Budaya) Contohnya: dengan warisan budaya tertentu bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan. 

3.      Kelompok hidup bersama (Lingkungan sosial atau masyarakat) Contohnya: keluarga, kelompok bermain, desa, perkumpulan. 

Adapun definisi lain dari bentuk-bentuk lingkungan pendidikan yaitu ada lingkungan pendidikan formal dan ada lingkungan pendidikan non formal. Contohnya sebagai mana berikut ini :

1.      Lingkungan keluarga

Dalam UU nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas disebutkan bahwa keluarga merupakan bagian dari lingkungan pendidikan informal/ non formal. Selain itu keluarga juga disebut sebagai satuan pendidikan diluar sekolah. Oleh karena itu, keluarga mesti menciptakan suasana yang edukatif sehingga anak didiknya tumbuh dan berkembang menjadi manusia sebagaimana tujuan dalam pendidikan.







2.      Lingkungan sekolah

Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal, sekaligus membentuk kepribadian anak didik yang tujuannya untuk mencapai 3 faktor yaitu aspek kognitif, afektif, psikomotorik.

3.      Lingkungan Masyarakat

Pendidikan di lingkungan masyarakat adalah pendidikan nonformal yang dibedakan dari pendidikan di keluarga dan di sekolah. Bertujuan sebagai penambah atau pelengkap pendidikan formal dan informal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.

Masyarakat memiliki peranan yang besar dalam pelaksanaan pendidikan nasional. Peranan masyarakat itu antara lain menciptakan suasana yang dapat menunjang pelaksanaan pendidikan nasional, ikut menyelengglarakan pendidikan non pemerintah (swasta) dan yang lainnya.

Tripusat  pendidikan (Keluarga, Sekolah, Masyarakat) saling berhubungan dan berpengaruh. Keterkaitan ketiga pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat masing-masing memiliki fingsi tersendiri dengan satu tujuan yaitu menolong pertumbuhan dan perkembangan peserta didik secara optimal, untul mencapai tujuan pendidikan yaitu menjadikan manusia yang seutuhnya, berjatidiri, memiliki integritas, dan martabat.

Agar fungsi pendidikan dapat tercapai dengan baik, harus terjadi kerjasama yang harmonis antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menggariskan peran serta masyarakat dalam pendidikan.

















BAB III

PENUTUP



A.    Kesimpulan

Dalam sistem pendidikan nasional pendidikan seumur hidup dikelola atas tanggunga jawab keluarga, sekolah dan masyarakat. Dimana masing-masing mempunyai tanggung jawab yang terpadu dalam rangka pencapaian tujuan nasional.

Keluarga sebagai lingkungan pertama, bertnaggung jawab untuk memberikan dasar dalam menumbuh kembangkan anak sebagai makhuk individu, sosial, susila dan religius.

Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang dimiliki masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan intelektual dan mental.

Masyarakat sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan penalaran, keterampilan dan sikap. Juga menjadi ajang pengoptimalan perekembangan diri setiap individu.



B.     Saran

Kita sebagai manusia pelajar yang dibekali akal dan fikiran oleh tuhan, seharusnya dapat benar-benar memfungsikannya, yaitu dengan mengenyam pendidikan dan memperdalam ilmu, baik ilmu umum maupun ilmu agama



















DAFTAR PUSTAKA



Hasbullah.2012. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Raja Grafindo Persada.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar