MAKALAH
FUNGSI DAN PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN
Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Juhri Abdul Mu’in, M.Pd.
Disusun Oleh
KELOMPOK 7
1.
Tendi Hengki Saputra ( 16320025 )
2.
Lailatul Ni’mah (
16320009 )
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2016/2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya semoga penyusun makalah tentang “Fungsi dan Peran Lembaga Pendidikan”
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Sholawat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada
baginda Nabi Muhammad SAW.
Dalam hal ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada
:
1.
Prof. Dr. H. Juhri Abdul Mu’in, M.Pd., selaku dosen
pengampu mata kulian Pengantar Pendidikan yang telah memberikan bimbingan dalam
penyusunan makalah ini
2.
Teman-teman yang telah memberikan bantuan secara
langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
berguna dalam menambah wawasan khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Metro, September
2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
KATA
PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR
ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ......................................................................... 2
C.
Tujuan Penulisan ........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Lembaga
Pendidikan Keluarga ..................................................... 3
B.
Lembaga Pendidikan Sekolah ...................................................... 5
C.
Lembaga Pendidikan di Masyarakat ............................................ 8
D. Beberapa
Istilah Jalur pendidikan Luar Sekolah .......................... 8
E. Sasaran Pendidikan Non Formal .................................................. 9
F. Bentuk-Bentuk Lingkungan Pendidikan ...................................... 10
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ................................................................................... 12
B.
Saran ............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kegiatan pendidikan selalu
berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks pendidikan, lingkungan
dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak.
Lingkungan dapat berupa hal-hal yang nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan,
politik, kepercayaan dan upaya lain yang dilakukan manusia, termasuk di
dalamnya adalah pendidikan.
Di dalam konteks pembangunan
manusia seutuhnya, keluarga, sekolah dan masyarakat akan menjadi pusat-pusat
kegiatan pendidikan yang akan menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai
makhluk individu, sosial, susila dan religius. Dengan memperhatikan bahwa anak
adalah individu yang berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang yang
telah dewasa, anak harus dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah.
Karenanya Pendidikan harus dapat memberikan motivasi dalam mengaktifkan
anak.
Lembaga Pendidikan (baik
formal, non formal atau informal) adalah tempat transfer ilmu pengetahuan dan
budaya (peradaban). Melalui praktik pendidikan, peserta didik diajak untuk
memahami bagaimana sejarah atau pengalaman budaya dapat ditransformasi dalam
zaman kehidupan yang akan mereka alami serta mempersiapkan mereka dalam
menghadapi tantangan dan tuntutan yang ada di dalamnya. Dengan demikian, makna
pengetahuan dan kebudayaan sering kali dipaksakan untuk dikombinasikan karena
adanya pengaruh zaman terhadap pengetahuan jika ditransformasikan.
Oleh karena itu pendidikan
nasional bertujuan mempersiapkan masyarakat baru yang lebih ideal, yaitu
masyarakat yang mengerti hak dan kewajiban dan berperan aktif dalam proses
pembangunan bangsa. Esensi dari tujuan pendidikan nasional adalah proses
menumbuhkan bentuk budaya keilmuan, sosial, ekonomi, dan politik yang lebih
baik dalam perspektif tertentu harus mengacu pada masa depan yang jelas
(pembukaan UUD 1945 alenia 4). Melalui kegiatan pendidikans, gambaran tentang
masyarakat yang ideal itu dituangkan dalam alam pikiran peserta didik sehingga
terjadi proses pembentukan dan perpindahan budaya. Pemikiran ini mengandung
makna bahwa lembaga pendidikan sebagai tempat pembelajaran manusia memiliki
fungsi sosial(agen perubahan di masyarakat) dan wewenang dalam pendidikan.
Dalam hal ini penulis
bermaksud untuk menganalisis tentang fungsi dan peran lembaga pendidikan yang
tujuannya untuk mengetahui lebih jelas mengenai fungsi dan peran lembaga pendidikan
secara umum.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah di atas maka rumusan masalah yang dapat penulis kemukakan dalam makalah
ini adalah sebagai berikut :
1. Apa saja fungsi dan peranan
lembaga-lembaga pendidikan keluarga ?
2. Apa saja fungsi dan peranan
lembaga-lembaga pendidikan sekolah ?
3. Apa saja fungsi dan peranan
lembaga-lembaga pendidikan masyarakat ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui fungsi dan
peranan lembaga-lembaga pendidikan keluarga
2. Untuk mengetahui fungsi dan
peranan lembaga-lembaga pendidikan sekolah
3. Untuk mengetahui fungsi dan
peranan lembaga-lembaga pendidikan masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lembaga Pendidikan Keluarga
Sebagai transmisi pertama dan
utama dalam pendidikan, keluarga memiliki tugas utama dalam peletakan dasar
bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Dikatakan pertama karena
keluarga adalah tempat dimana anak pertama kali mendapat pendidikan.
Sedangkan dikatakan utama karena hampir semua pendidikan awal yang diterima
anak adalah dalam keluarga. Karena itu, keluarga merupakan lembaga pendidikan
tertua, yang bersifat informal dan kodrati. Tugas keluarga adalah meletakkan
dasar-dasar bagi perkembangan anak agar anak dapat berkembang secara baik.
1.
Fungsi dan Peranan Pendidikan
·
Pengalaman pertama masa kanak-kanak
Pengalaman ini merupakan faktor
yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam perkembangan
pribadinya. Kehidupan keluarga sangat penting, sebab pengalaman masa
kanak-kanak akan memberi warna pada perkembangan selanjutnya.
·
Menjamin Kehidupan Emosional Anak
Ada tiga hal yang menjadi pokok
dalam pembentukan emosional anak, adalah :
1. Pemberian perhatian yang tinggi
terhadap anak, mengontrol kelakuannya, dan memberikan rasa perhatian yang
lebih.
2. Pencurahan rasa cinta dan kasih
sayang, yaitu dengan berucap lemah lembut, berbuat yang
menyenangkan dan selalu berusaha menyelipkan nilai pendidikan pada semua
tingkah laku kita.
3. Memberikan contoh kebiasaan hidup
yang bermanfaat bagi anak, yang diharapkan akan menumbuhkan sikap kemandirian
anak dalam melaksanakan aktifitasnya sehari-hari.
·
Menambah dasar pendidikan moral
Anak akan selalu berusaha
menirukan dan mencontoh perbuatan orang tuanya. Karenanya, orang tua harus
mampu menjadi suri tauladan yang baik. Misalnya dengan dengan mengajarkan tutur
kata dan perilaku yang baik bagi anak-anaknya.
·
Memberikan dasar pendidikan social
Keluarga merupakan satu tempat
awal bagi anak dalam mengenal nilai-nilai sosial. Di dalam keluarga, akan
terjadi contoh kecil pendidikan sosial bagi anak. Misalnya memberikan
pertolongan bagi anggota keluarga yang lain, menjaga kebersihan dan keindahan
dalam lingkungan sekitar.
·
Peletakan dasar-dasar keagamaan
Masa kanak-kanak adalah masa
paling baik dalam usaha menanamkan nilai dasar keagamaan. Kehidupan keluarga
yang penuh dengan suasana keagamaan akan memberikan pengaruh besar kepada anak.
Kebiasaan orang tua mengucapkan salam ketika akan masuk rumah merupakan contoh
langkah bijaksana dalam upaya penanaman dasar religius anak.
2.
Tanggung Jawab Keluarga
·
Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua
dan anak
·
Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua
terhadap keturunannya.
·
Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya
akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan Negara.
·
Memelihara membesarkan anak.
·
Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang berguna bagi kehidupan anak kelak, sehingga bila ia telah dewasa akan
mampu mandiri.
B. Lembaga Pendidikan Sekolah
Yang di maksud dengan pendidikan
sekolah disini adalah pendidikan yang di peroleh seseorang secara teratur,
sistematis, bertingkat, dan dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat
( mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi ).
Beberapa karakteristik proses
pendidikan yang berlangsung di sekolah ini, yaitu sebagai berikut.
·
Pendidikan diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang
memiliki hubungan hierarkis.
·
Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan relative homogen.
·
Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan.
·
Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum.
·
Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban tentang
kebutuhan dimasa yang akan datang.
1.
Tanggung Jawab sekolah
Sebagai peendidikan yang bersifat
formal, sekolah menerima fungsi pendidikan berdasarkan asas tanggung jawab
berikut.
·
Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengtan fungsi dan tujuan yang
ditetapakan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku.
·
Tanggung jawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi,, tujuan dan tingkat
pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan bangsa.
·
Tanggung jawab fungsional, ialah tanggung jawab professional pengelola dan
pelaksana pendidikan yang menerima ketetapan ini berdasarkan ketentuan–ketentuan
jabatannya.
2. Sifat-Sifat
Lembaga Pendidikan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan
kedua setelah pendidikan keluarga, bersifat formal namun tidak kodrati. Dari
kenyataan-kenyataan tersebut, sifat-sifat pendidikan sekolah tersebut adalah
sebagai berikut.
·
Tumbuh sesudah keluarga ( pendidikan kedua ).
·
Lembaga pendidikan formal.
·
Lembaga pendidikan yang tidak bersifat kodrati.
3.
Fungsi dan Peranan Sekolah
Peranan sekolah sebagai lembaga
yang membantu lingkungan keluarga maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar
serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarga.
Peranan sekolah dengan melalui
kurikulum, antara lain sebagai berikut.
a. Tempat anak didik belajar
bergaul, baik sesamanya, dengan guru dan dengan karyawan.
b. Tempat anak didik belajar menaati
peraturan-peraturan sekolah.
c. Mempersiapkan anak didik untuk
menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan negara.
Sedangkan fungsi
sekolah sebagaimana diperinci oleh Suwarno dalam bukunya penghantar umum
pendidikan, adalah sebagai berikut.
a. Mengembangkan kecerdasan pikiran
dan memberikan pengetahuan anak didik
b. Spesialisasi dalam bidang
pendidikan dan pengajaran
c. Efisiensi. Pendidikan dilakukan
dalam program yang tertentu dan sistematis, juga jumlah anak didik dalam jumlah
besar akan memberikan efisiensi bagi pendidikan anak dan juga bagi orang tua.
d. Sosialisasi, yaitu proses
perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang mampu beradaptasi dengan
masyarakat.
e. Konservasi dan transmisi
kultural, yaitu pemeliharaan warisan budaya. Dapat dilakukan dengan pencarian
dan penyampaian budaya pada anak didik selaku generasi muda.
f. Transisi dari rumah ke
masyarakat. Sekolah menjadi tempat anak untuk melatih berdiri sendiri dan
tanggung jawab anak sebagai persiapan untuk terjun ke masyarakat.
4.
Macam-Macam Sekolah
Sekolah sebagai lembaga
pendidikan sebagainya mempunyai banyak ragamnya,dalam hal ini tergantung dari
segi mana melihatnya.
a.
Ditinjau dari Segi yang Mengusahakan
·
Sekolah negeri, yaitu sekolah yang di usahakan oleh pemerintah, baik dari
segi pengadaan fasilitas, keuangan maupun pengadaan tenaga pengajar.
·
Sekolah swasta, yaitu sekolah yang di usahakan oleh selain pemerintah,
yaitu badan-badan swata.
b. Ditinjau
dari Sudut Tingkat
·
Pendidikan Dasar. Terdiri dari: Sekolah Dasar/Madrasah ibtidaiyah SMP/MTs
·
Pendidikan Menengah, terdiri dari: SMA dan MA,
SMK dan MAK
·
Pendidikan Tinggi, terdiri dari: Akademi, Institut, Sekolah tinggi dan Universitas
c. Ditinjau
dari Sifatnya
·
Sekolah Umum
Sekolah umum adalah sekolah yang
belum mempersiapkan anak dalam spesialisasi pada bidang pekerjakan tertentu,
seperti: SD/MI, SMP / MTs, SMA / MA.
·
Sekolah Kejuruan
Sekolah kejuruan adalah lembaga
pendidikan sekolah yang mempersiapkan anak untuk menguasai keahlian-keahlian
tertentu, seperti: SMEA, MAPK, (MAK), SMKK, STM dan lain sebagainya.
5.
Sumbangan Khas Sekolah Sebagai Lembaga Penididikan
Berikut ini dikemukakan beberapa
sumbangan sekolah bagi pendidikan anak yaitu:
·
Sekolah melaksanakan tugas mendidik maupun mengajar anak, serta
memperbaiki, memperluas tingkah laku si anak didik yang dibawa dari keluarga.
·
Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menj adi pribadi yang dewasa
susila,
·
Sekolah mendidik maupun mengajar anak didik menerima dan memiliki
kebudayaan bangsa.
·
Lewat bidang pengajaran, sekolah membantu anak didik mengembangkan
kamampuan intelektual dan keterampilan kerja, sehingga anak didik memiliki
keahlian untuk bekerja dan ikut membangun bangsa dan Negara.
C. Lembaga Pendidikan di Masyarakat
Masyarakat diartikan sebagai
sekumpulan orang yang menempati suatu daerah. Dalam konteks pendidikan,
masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Dengan
demikian tampaknya, berarti pengaruh pendidikan tersebut sangat berpengaruh.
Ciri-ciri pendidikan non formal
yang bersifat fungsional dan praktis adalah sebagai berikut.
1. Pendidikan diselenggaran dengan
sengaja di luar sekolah.
2. Peserta umumnya mereka yang sudah
tidak bersekolah atau drop out.
3. Pendidikan tidak mengenal
jenjang, dan program pendidikan untuk waktu jangka pendek.
4. Peserta tidak perlu homogen.
5. Ada waktu belajar dan metode
formal, serta evaluasi yang sitematis.
6. Isi pendidikan bersifat peraktis
dan khusus.
7. Keterampilan kerja sangat
ditentukan sebagai jawaban terhadap kebutuhan meningkatkan taraf hidup.
D. Beberapa Istilah Jalur pendidikan
Luar Sekolah
Pendidikan
yang diselenggarakan oleh masyarakat memiliki beberapa istilah di dalam
kerangka pelaksanaan pendidikannya, sebagai berikut:
1. Pendidikan Sosial, diusahakan
dengan sengaja di dalam masyarakat.
2. Pendidikan Masyarakat, ditujukan
kepada orang dewasa, termasuk pemuda di luar batas umur tertinggi kewajiban
belajar.
3. Pendidikan Rakyat,
tindakan-tindakan atau pengaruh yang kadang-kadang mengenai seluruh rakyat,
khususnya rakyat lapisan bawah.
4. Pendidikan Luar Sekolah, disebut
juga out of school education, dilakukan di luar sistem persekolahan biasa.
5. Mass Education, ditujukan kepada
orang dewasa di luar lingkungan sekolah, bertujuan memberikan kecakapan tulis
dan pengetahuan dan kebutuhan hidup sekitarnya.
6. Adult Education, pendidikan untuk
orang dewasa yang mengambil umur batas tertinggi dari masa kewajiban belajar.
7. Extension Education, salah satu
bentuk adult education, khusus dikelola oleh perguruan tinggi untuk menyahuti
hasrat masyarakat yang ingin masuk dunia universitas, misalnya Universitas
Terbuka.
8. Fundamental Education, bertujuan
membantu masyarakat untuk mencapai kemajuan sosial ekonomi, agar mendapat
posisi yang layak.
E. Sasaran Pendidikan Non Formal
1. Para Buruh dan Petani
Ini merupakan golongan terbesar
dari masyarakat, mereka dengan pendidikan yang sangat rendah atau tanpa
pendidikan sama sekali. Mereka inilah yang sangat membutuhkan program baca
tulis secara fungsional (functional literacy).
2. Para Remaja Putus Sekolah
Golongan remaja yang menganggut
karena tidak mendapat pendidikan keterampilan atau under employed, disebabkan
kurangnya bakat dan kemampuan.
3. Para Pekerja yang Berketerampilan
Program pendidikan yang diberikan
hendaknya bersifat kejuruan dan teknik, yang dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan yang telah mereka miliki.
4. Golongan Teknisi dan Profesional
Umunya golongan ini menduduki
posisi-posisi penting dalam masyarakat, karena itu kemajuan masyarakat banyak
tergantung pada golongan ini sehingga mereka perlu memperbaharui dan menambah
pengetahuan dan keterampilannya.
5. Para Pemimpin Masyarakat
Karena tuntutan masyarakat untuk
mampu mensintesakan pengetahuan dari berbagai macam profesi/keahlian, pemimpin
masyarakat harus belajar. Biasanya pengetahuan-pengetahuan ini tidak mereka
peroleh dari pendidikan formal atau sekolah.
6. Anggota Masyarakat yang Sudah Tua
Karena perkembangan iptek, banyak
hal yang belum diketahui oleh anggota masyarakat yang sudah tua. Oleh karena
itu, pendidikan ini merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi mereka.
F.
Bentuk-Bentuk Lingkungan Pendidikan
Pada dasarnya lingkungan pendidikan mencakup:
1.
Tempat (Lingkungan
Fisik) Contohnya: keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.
2.
Kebudayaan (Lingkungan
Budaya) Contohnya: dengan warisan budaya tertentu bahasa, seni, ekonomi, ilmu
pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan.
3.
Kelompok hidup
bersama (Lingkungan sosial atau masyarakat) Contohnya: keluarga, kelompok
bermain, desa, perkumpulan.
Adapun definisi lain dari
bentuk-bentuk lingkungan pendidikan yaitu ada lingkungan pendidikan formal dan
ada lingkungan pendidikan non formal. Contohnya sebagai mana berikut ini :
1.
Lingkungan keluarga
Dalam UU nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas
disebutkan bahwa keluarga merupakan bagian dari lingkungan pendidikan informal/
non formal. Selain itu keluarga juga disebut sebagai satuan pendidikan diluar
sekolah. Oleh karena itu, keluarga mesti menciptakan suasana yang edukatif
sehingga anak didiknya tumbuh dan berkembang menjadi manusia sebagaimana tujuan
dalam pendidikan.
2.
Lingkungan sekolah
Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal,
sekaligus membentuk kepribadian anak didik yang tujuannya untuk mencapai 3 faktor
yaitu aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
3.
Lingkungan Masyarakat
Pendidikan di lingkungan masyarakat adalah
pendidikan nonformal yang dibedakan dari pendidikan di keluarga dan di sekolah.
Bertujuan sebagai penambah atau pelengkap pendidikan formal dan informal dalam
rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Masyarakat memiliki peranan
yang besar dalam pelaksanaan pendidikan nasional. Peranan masyarakat itu antara
lain menciptakan suasana yang dapat menunjang pelaksanaan pendidikan nasional,
ikut menyelengglarakan pendidikan non pemerintah (swasta) dan yang lainnya.
Tripusat pendidikan
(Keluarga, Sekolah, Masyarakat) saling berhubungan dan berpengaruh. Keterkaitan
ketiga pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat masing-masing
memiliki fingsi tersendiri dengan satu tujuan yaitu menolong pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik secara optimal, untul mencapai tujuan pendidikan
yaitu menjadikan manusia yang seutuhnya, berjatidiri, memiliki integritas, dan
martabat.
Agar fungsi pendidikan dapat
tercapai dengan baik, harus terjadi kerjasama yang harmonis antara keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang menggariskan peran serta masyarakat dalam pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam sistem
pendidikan nasional pendidikan seumur hidup dikelola atas tanggunga jawab
keluarga, sekolah dan masyarakat. Dimana masing-masing mempunyai tanggung jawab
yang terpadu dalam rangka pencapaian tujuan nasional.
Keluarga
sebagai lingkungan pertama, bertnaggung jawab untuk memberikan dasar dalam
menumbuh kembangkan anak sebagai makhuk individu, sosial, susila dan religius.
Sekolah
sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan potensi dasar yang dimiliki
masing-masing individu agar mempunyai kecerdasan intelektual dan mental.
Masyarakat
sebagai lembaga ketiga memberikan anak kemampuan penalaran, keterampilan dan
sikap. Juga menjadi ajang pengoptimalan perekembangan diri setiap individu.
B.
Saran
Kita sebagai manusia pelajar yang dibekali akal dan fikiran oleh tuhan,
seharusnya dapat benar-benar memfungsikannya, yaitu dengan mengenyam pendidikan
dan memperdalam ilmu, baik ilmu umum maupun ilmu agama
DAFTAR
PUSTAKA
Hasbullah.2012. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Edisi
Revisi). Jakarta
: Raja Grafindo Persada.